Umat muslim diseluruh dunia setiap tahunya merayakan hari raya idul adha
pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dan untuk tahun 2016 Kementrian Agama Republik
Indonesia telah menetapkan tanggal 12 September atau 10 Dzulhijjah 1437 H sebagai hari raya Idul Adha 1437H.
Hari
Raya Idul Adha disebut juga sebagai “Hari Raya Haji” dimana kaum muslimin
sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Disamping
Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena
merupakan hari raya yang menekankan pada arti berkorban. Qurban itu sendiri
artinya dekat, sehingga Qurban ialah menyembelih hewan ternak untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT, diberikan kepada fuqoro’ wal masaakiin.
Allah
SWT berfirman yang artinya : Tidak akan sampai kepada Allah daging (hewan) itu, dan tidak pula
darahnya. Tetapi yang akan sampai kepadaNya adalah taqwa dari kamu" Q.S
Al Hajj (22) :37
Maka dalam penyembelihan
hewan qurban harus dilandasi rasa ikhlas dan tidak ada motif riya atau untuk
membanggakan diri dihadapan orang lain dan motif lainya.ketika melaksanakan
kurban amaka harus benar-benar dilandasi ketakwaan kepada Allah SWT dan lapang
dada dalam memberikan harta yang dimilikinya untuk berkurban.
Dalam lemabaran sejarah peristiwa
qurban terbesar adalah pengorbanan Nabi Ibrahim dan isitrinya Siti Hajar yang
diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putra kesayanganya yaitu Nabi
Ismail yang saat itu baru berusia 7 tahun,saat itulah Nabi Ibrahim diuji
keimanan dan ketakwaanya kepada Allah SWT.Seperti yang dijelaskan dalam Al
Qur’an:
“Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail
menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InshaAllah
engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS As-shaffat: 102).
Ketika
itu iblis sekuat mungkin untuk menggoda Nabi Ibrahim untuk membatalkan niatnya
untuk menyembelih putra kesayanganya.Namun keimanan dan ketakwaan Nabi Ibrahim
kepada Allah SWT begitu kuat sehingga iblis tidak berhasil untuk menggoda Nabi
Ibrahim.Dalam kisahnya iblis dilempar oleh Nabi Ibrahim dengan batu dan
peristiwa ini diabadiakn dlam ibadah haji yaitu melempar jumrah.
Saat Nabi Ismail akan disembelih
oleh Nabi Ibrahim Allah sudah menggantinya dengan seekor kibas atau
kambing,karena saat itu Allah sudah ridha,karena nabi Ibrahim dan Ismail sudah
terbukti keimanan dan ketakwaanya kepada Allah SWT. Seperti yag Allah firmankan
dalam Al Qur’an Surat As-Shaffat ayat
107-110:
“Dan
kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” َ
“Kami
abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang
kemudian”
“Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada
Nabi Ibrahim”
“Demikianlah kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik.”
Kemudian setelah itu para malaikat
kagum akan ketaatan nabi Ibrahim dan Ismail,maka ketika Nabi Ismail diangkat ke
surga dengan membawa seekor kibasykagumlah ia seraya terlontar darinya suatu
ungkapan “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar”. Nabi Ibrahim menyambutnya
“Laailaha illahu Allahu Akbar”. Yang kemudian di sambung oleh Nabi Ismail
“Allahu Akbar Walillahil Hamdu”.
Itulah
singkat sejarah hari raya qurban yang Allah kisahkan lewat peristiwa penyembelihan
Nabi Ismail.
Seekarang ketika kita berqurban
tidak perlu kita menyembelih anak seperti nabi Ibrahim,cukup kita menyembelih
kambing,sapi,kerbau,atau onta.Karena ketika kita diperintahkan untuk
menyembelih anak kita maka kita todak akan mungkin sanggup.Jangankan untuk
berkurban anak,kita menyisihkan zakat kkita 2,5 % dari harta kita saja
terkadang masih terasa berat,berkorban untuk menunda makan dengan berpuasa saja
seringkali masih berat,bahkan untuk memotong waktu kita untuk melaksanakan
shalat tepat waktu saja masih belum bisa,lantas bagaimana kita akan meraih
keridhaan Allah SWT,kalua kita berkurban dari hal-hal kecil saja kita belum
bisa?
Begitu
banyak pelajaran dan hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa qurban Nabi
Ibrahim dan Ismail,diantaranya:
Pertama
Sebagai orang tua hendaknya kita mangajarkan dan mendidik anak-anak kita
supaya menjadi pribadi muslim yang shalih dan shalihah,berbakti kepada orang
tua dan juga terlebih kepada Allah SWT dan Rasululah Muhammad SAW.
Kedua,hendaknya
kita menaati apa yang menjadi perintah Allah SWT dan melaksanakanya dengan
penuh keikhlasan dan semata hanya mengharapp keridhaan-Nya semata,karena semua
yang Allah perintahkan pasti bermanfaat untuk hamban-Nya.
Ketiga,syeitan
tidak pernah ada hentinya untuk selalu mengggoda manusia untuk tidak
melaksanakan perintah Allah SWT dan melanggar apa yang Allah larang,maka kita
harus senantiasa membentengi diri kita dari godaan syaitan yang terkutuk.dan
syaitan adalah musuh yang paling nyata yang menuntun kita untuk jauh dari Allah
dan mendekatkan kita dengan api neraka.
Keempat
, lewat penyembelihan hewan qurban atau binatang ternak artinya dengan
dipotongnya hewan ternak maka akan
hilang juga sifat kecongkahan dan kesombongan kita,untuk senantiasa
mengendalaikan hawa nafsu yang jika tidak dikendalikan mungkin akan lebih
rendah dari hewan.
Kelima,melalui
penyembelihan hewan qurban kita juga diajarkan untuk menumbukan rasa kepedulian
sosial kita terhadap sesama,menumbuhkan rasa solidaritas dan kesetikwaan kita
terhadap sesama dengan membagikan daging qurban kita.
Akhirnya
kita sama-sama berharap,berusaha dan berdoa semoga kita semua,para pemimpin
kita dinegeri ini, tidak hanya berjuang untuk kepentingan pribadi dan
golonganya semata,tapi benar-benar rela berkorban untuk kemakmuran dan
kesejahteraan dan masyarakat.Bukanlah
hal yang mudah tentunya untuk mewujudkan harapan bersama, perlu pengorbanan dan
perjuangan yang besar, dan hanya orang-orang yang bertakwa kepada Allah lah
yang akan senantiasa istiqomah berjuang dan berkorban untuk sesama. Semoga kita
dapat mengambil hikmah dalam perayaan hari raya idul adha 1437 H J
semangat dan tetap istiqomah dijalannya.
penulis : Ibnu Hermawan